-->
Selalu waspada saat kemanapun anda berwisata ( Video Banjir Bandang di Curug Telu Baturraden - Purwokerto)

Selalu waspada saat kemanapun anda berwisata ( Video Banjir Bandang di Curug Telu Baturraden - Purwokerto)


Kamis 18 February 2015

SEJAK rabu pagi kami ber-4 (bang imo, ganjar bisep, sondel dan babeh sendiri) sudah merencanakan hiking ke baturraden. setelah membaca dan bertanya ke beberapa teman tentang tempat menarik yang masih jarang dikunjungi, akhirnya dipilih satu lokasi yaitu curug telu (pancuran tiga *jawa) sesuai rekomedasi tulisan seorang teman di blognya tangkas pamuji


kesokan harinya pukul 13.00 kami sudah berkumpul di kantor tentunya dengan peralatan yang lengkap, seperti celana pendek lengkap sendal jepit sebungkus rokok dan kopi. dan langsung meluncur menuju lokasi menggunakan 2 motor. ditengah perjalanan kami sudah di peringatkan dengan turunya hujan yang cukup deras didaerah universitas jendral sudirman, namun begitu memasuki wilayah pabuaran 5 km lagi menuju gerbang wisata baturraden hujan pun reda. jadi kita memutuskan untuk melanjutkan.

jalan berliku sudah gak aneh buat babeh yang memang semenjak kuliah hingga sekarang menetap du purbalingga. tapi ketika jalan berkelok dan jalan rusak dicampur becek sisa hujan di mix menjadi satu cukup membuat "si cinta" kewalahan (matic biru yang belum lunas). hingga akhirnya sampai di satu tempat yang mereka sebut Parkiran.  bangunan terbuka milik berukuran 2x2m dengan lahan sawah yang sengaja dikeringkan untuk menampung kendaraan para pengunjung yang datang, sambil bercakap-cakap sebentar dengan bapak ari pemilik lahan sekaligu orang yang di pasrahi menjaga perairan disana yang juga menjadi sumber air intuk PDAM kami meminta izin untuk turun dan menitipkan motor disana. pak ari pun mengizinkan dengan syarat "mboten nopo-nopo mas, ning ora usah mudun mbok banjir" (tidak apa-apa mas, tapi tidak udah turun ke air takutnya banjir). kamipun meng iya kan nya.

tidak ada 1km berjalan kaki memang jarak yang kami tempuh dari parkiran ke lokasi, namun medan yang menurun dan licin cukup membuat kewalahan terutama mas ganjar bisep yang bolak-balik jatuh terpeleset secara kakinya tidak sanggup menopang besar bisepnya nya mungkin xixixi.. sebelum sampai di lokasi curug telu ada satu curug yang juga cukup indah untuk dikunjungi yaitu curug lawang, gemes dengan beningnya air kita pun gak tahan untuk turun ke air dan lupa pada pesan pak ari. dengan cekatan kaki kaki imut kamipun meniti bebatuan untuk menyebrangi sungai dan lebih dekat dengan bebatuan menyerupai gua dan juga puntu, mungkin ini yang menjadi alasan tempat ini dinamakan curug lawang (pintu). bang imo pun merogoh saku dan mengeluarkan camera digital yang dia bawa dari rumah mengeset self timer dan berfoto bersama.. 

cekkreeeek... lampu flas menyala, tak lama suara gemuruh terdengar. sambil kebingungan kami mengambil kamera yang diletakan dibatu dan melihat keadaan sekitar mencari tau asal suara gemuruh itu. "Mas, Munggah.. munggah.. banjiiir!!" (mas.. naik.. naik.. banjir) kami mendengar suara pak ari pemilik lahan parkir berteriak memperingati kami dari atas tebing, dan kami pun baru tau kalo suara gemuruh itu suara air. kami pun menyebrangi sungai dengan santai karana banjir banjir yang kami kira hanya sebatas banjir seperti di di jakarta yang biasa ditayangkan di TV. baru saja lepas dari tepian sungai, angin besar berhembus dari tebing curug dan menyemburkan berkubik-kubik air dengan kecepatan tinggi.. krataaaak byuuur.. melihat itupun kami langsung terbirit-birit naik.

banyak air yang dimuntahkan dari curug lawang itu membuat kami takut sekaligus kagum, begitu juga sondel yang kemudian malah kegirangan dan mendekati sungan tetapi setelah sadar ini berbahaya sia memutuskan kembali lagi ke karna hanya angin nya saja pun cukup kencang bagai mana arus airnya.

menyadari itu, terbesit di benak kami bagai mana nasib orang-orang yang berada di bawah (curug telu) mengingat curug telu seperti pula namanya curug telu memiliki tiga buah curug/air terjun dengan sumber yang berbeda. volume air dari sungai yang kami temui di curug lawang pun begitu besar apa lagi di curug telu, sementara jumlah motor diparkiran cukup banyak berarti banyak pula pengunjung yang berada di bawah. kemudian kami memutuskan untuk berlari membantu bapak ari memperingatkan pengunjung yang berada dibawah.

secepat apapun lari kami tak bisa mengalahkan cepatnya air banjir bandang, begitu juga bapak ari yang sudah menuju lokasi sebelumnya tidak sempat memperingatkan pengunjung, hasilnya belasan orang yang sudah ada dimushola tepi tebing sungai sudah basah kuyup dengan luka ringan lecet bekas benturan dengan batu, sementara yang lain menangis histeris terutama beberapa wanita muda yang setelah kami tanya mengaku kehilangan tas dan pacar meraka terbawa air. woow....

Berita itu sontak membuat membuat kami yang berada di tempat itu kaget, terutama bapak ari yang memang diberi tanggung jawab untuk menjaga kawasan curug ini. kami pun mulai mencari dan berteriak memangil siapapun yang berada dibawah sana ternyata tidak hanya satu orang melainkan ada lima orang yang terjebak di bawah, setelah setiap rombongan memastikan anggota rombongan dipastikan tidak ada yang terseret air banjir bandang, hanya saja mereka terjebak di beberapa gua dan pohon karna memilih sisi yang tidak tepat karna panik saat menyelamatkan diri. bahkan ada dua orang pengunjung bahkan ada yang terjebak dibalik air terjun yang deras.

setelah dipastikan posisi para pengunjung yang terjebak dan tidak ada yang terluka parah disana, pak ari pun meminta kami untuk membuat tangga darurat untuk membantu pengunjung yang terjebak naik, karna tebing setinggi -+5m cukup sulit di daki apalagi dalam keadaan menggigil. bukan suatu kebetulan babeh membawa golok karna untuk berjaga-jaga di keadaan seperti ini sudah menjadi kebiasaan sibungkuk berbalut kain hitam itu selalu ikut dalam kegiatan outdor babeh, jadi tangga darurat dari bambu pun bisa dengan cepat diselesaikan, sementara itu pak ari meniti pipa PDAM yang melintas disungai untuk menjemput pengunjung yang terjebak di sebrang sana.

satu persatu pengunjung sudah bisa di naik kan ke tempat yang aman tinggal dua pengunjung yang terjebak di balik air terjun memang agak sulit untuk menjangkaunya karena hembusan angin dan derasnya air dari banjir bandang curug. kami pun memutuskan untuk menunggu arus sedikit mengecil. hampir satu jam air tidak kunjung mereda tangisan teman wanita pengunjung yang terjebak dan rasa tanggungjawab yang diberikan sebagai orang yang dipercayai untuk menjaga wilayah ini menggerakan hati  bapak ari untuk turun dan menjemput kedua pengunjung di balik air terjun. luar biasa heroik, sementara kami hanya bisa melihat dari kejauhan dan baru bisa membantu menaikan mereka ketika mencapai tepian seperti di video dokimentasi yang sengaja kami rekam.

alhamdulillah semua korban bisa dinaikan dengan selamat tanpa ada korban jiwa. hari mulai sore dan bapak ari meminta para pengunjung untuk lekas menuju parkiran dan pulang kerumah masing-masing, mereka pun pamit sementara kami masih duduk-duduk disebuah gazebo yang memang disediakan untuk beristirahat, karna ternyata memang kami sudah tidak muda lagi alias ngos-ngosan. sambil membongkar bekal seadanya kami mengadu mbako sambil menikmati kopi dalam termos yang sudah mulai dingin ditemani cerita seru pak ari tentang sejarah curug ini beserta cerita mistisnya. sampai tidak terasa waktu hampir menjelang magrib dan pak ari meminta kami untuk pulang sebelum gelap.

kamipun pulang berjalan sambil bercanda seperti biasa, sesampainya di parkiran ada hal yang jangggal kami lihat di kejauhan, iya.. jumlah helm yang harusnya 4 buah ternyata tinggal 3 buah, ini memang hari apes buat mas ganjar bisep, setelah bolak balik terpeleset kali ini helm miliknya yang baru satu bulan dibeli disikat orang, bukan berburuk sangka membaca cerita diatas siapakah gerangan yang kehilangan hel karna terseret air? naaah.. jangan ditiru cara berterimakasih seperti ini ya kawan.. semoga keselamatan bersama kita semua. berhati-hatilah ketika berkunjung ke tempat wisata baik yang terlihat tenang dan tanpa bahaya pun karna yang namanya musibah siapa yang tau.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel